Uni Soviet pernah berdiri sebagai raksasa dunia yang menjadi penyeimbang kekuatan Amerika Serikat. Namun, di balik citra kuat dan tertutupnya sistem mereka, tersimpan banyak rahasia yang baru diketahui publik menjelang bubarnya negara tersebut pada tahun 1991. Sejumlah peristiwa—mulai dari kota tersembunyi hingga kecelakaan teknologi mematikan—baru terungkap setelah rezim tersebut runtuh.
Kota Misterius yang Hilang dari Peta
Wilayah Uni Soviet membentang begitu luas dan dipenuhi ratusan kota. Namun, tidak semua kota bisa ditemukan dalam peta resmi. Salah satunya adalah Ozyorsk, sebuah kota kecil di bagian selatan yang sengaja “dihilangkan” dari publikasi resmi. Tidak ada papan arah, tidak ada rute transportasi umum menuju ke sana, dan nama kotanya pun tidak pernah muncul dalam dokumen umum.
Bahkan untuk pengiriman surat, kota ini diberi alamat palsu: Chelyabinsk-65, meskipun lokasinya berjarak puluhan kilometer dari Chelyabinsk. Rahasia ini akhirnya terbongkar—Ozyorsk ternyata merupakan lokasi fasilitas pengolahan bahan bakar nuklir yang sangat sensitif. Demi menjaga kerahasiaan proyek strategis tersebut, keberadaan kota ini disembunyikan sampai tahun 1986.
Monster Laut Kaspia: Pesawat Amfibi Raksasa
Pada tahun 1966, satelit pengintai Amerika memotret sesuatu yang membuat para analis terperangah—sebuah kendaraan raksasa yang bergerak di perairan Laut Kaspia. Ukurannya sangat besar, bahkan jauh melebihi pesawat Amerika mana pun. Desainnya pun tak lazim, dengan mesin yang terpasang di atas sayap.
Kendaraan itu kemudian dikenal sebagai ekranoplan, sebuah pesawat amfibi berteknologi ground effect yang hanya bisa melayang rendah di atas permukaan air. Meski tidak bisa terbang tinggi, ukurannya memungkinkan ekranoplan membawa muatan besar, termasuk tank. Uni Soviet menggelontorkan dana besar demi mengembangkan armada unik ini, yang oleh Amerika dijuluki “Monster Laut Kaspia”.
Tragedi Katyn yang Lama Tertutup
Pada 1939, saat Polandia diduduki bersama oleh Jerman dan Uni Soviet, ribuan prajurit dan intelektual Polandia ditahan. Setahun kemudian, sebanyak 22 ribu tahanan dieksekusi oleh militer Soviet dan dikubur massal di Hutan Katyn. Namun selama puluhan tahun, Uni Soviet menolak bertanggung jawab dan menuduh Jerman sebagai pelakunya.
Bahkan Inggris dan Amerika, meski mencurigai kebenaran, memilih bungkam demi menjaga hubungan antarsekutu selama Perang Dunia Kedua. Setelah perang, fakta tetap tersembunyi karena Polandia berada di bawah pengaruh Soviet. Baru pada tahun 1990, pemerintah Soviet secara resmi mengakui perannya dalam tragedi Katyn.
Ledakan Roket Paling Mematikan
Perkembangan teknologi roket Soviet Asoka88 Login yang pesat ternyata dibayangi standar keselamatan yang buruk. Pada 23 Oktober 1960, roket R-16 mengalami kebocoran bahan bakar asam nitrik sebelum diluncurkan. Alih-alih dievakuasi, petugas justru diperintahkan memperbaiki roket langsung di lokasi oleh seorang pejabat tinggi, Mitrofan Nedelin.
Beberapa saat kemudian, roket itu meledak dahsyat, menewaskan lebih dari seratus orang. Tragedi ini menjadi kecelakaan roket paling fatal yang pernah terjadi. Untuk menyembunyikan insiden tersebut, pemerintah Soviet mengumumkan Nedelin meninggal dalam kecelakaan pesawat. Baru tiga dekade kemudian—pada tahun 1989—fakta sesungguhnya terungkap.
Bencana Nuklir Kyshtym yang Tersembunyi
Selain Chernobyl, Uni Soviet pernah mengalami bencana nuklir besar lainnya: ledakan fasilitas nuklir Kyshtym di wilayah Siberia selatan. Insiden itu terjadi pada 1957 (bukan 1986), dipicu oleh sistem pendingin tangki reaktor yang gagal berfungsi.
Kesalahan fatal terjadi ketika teknisi menganggap suhu lingkungan Siberia yang dingin cukup untuk menjaga stabilitas reaktor, sehingga pendingin tidak diperbaiki. Akibatnya, suhu dalam tangki meningkat drastis hingga pecah dengan kekuatan ledakan besar.
Ratusan ribu warga akhirnya harus direlokasi akibat paparan radiasi. Publik Soviet baru mengetahui insiden itu pada akhir dekade 1980-an, meskipun intelijen Amerika sudah mengetahui peristiwa tersebut sejak lama dan memilih diam.